Senin, 07 Februari 2011

Mulai Dari Diri Sendiri

Mukarrom  /  at  00.20  /  No comments

Untuk memulai dakwah, maka haruslah mulai dari diri sendiri, maksudnya ialah: kita sendiri harus menjadi orang yang baik terlebih dahulu, maka baru kita ajak orang lain. Allah SWT berfirman:
أتأمرون الناس بالبر وتنسون أنفسكم وأنتم تتلون الكتاب أفلا تعقلون (البقرة 44)
Artinya : mengapa kalian menyuruh orang lain (mengerjkan) kebajikan sedang kamu melupakan diri sendiri, padahal kamu membaca kitab (taurot) tidakkah kamu mengerti?..(Al-Baqoroh 44)
Ayat di atas bisa diambil pemahaman, bahwa apabila kita ingin berdakwah, maka kita jangan lupa pada kita sendiri, maksudnya kita sendirilah yang pertama kali dakwahi. Dakwah yang akan bisa efektif ialah apabila kita berdakwah mengoreksi keadaan kita sendiri, dakwah sulit untuk diterima apabila kita dalam menyampaikan dakwah tersebut tidak memulainya dari sendiri, orang yang kita ajak pasti akan menoropong kelakuan kita sehari-hari. Orang yang kita ajak pasti sangat sulit untuk ikut kepada kita, apabila kita sendiri belum menjadi orang yang baik. Adapun tafsiran dari ayat di atas menurut Abi Ja’far Muhammad bin jarir At-Tobari ialah menyuruh manusia taat kepada Allah sedangkan dirinya sendiri membangkang kepada Allah.1

Di ayat yang lain disebutkan, bahwa Allah akan murka kepada orang yang mengatakan apa-apa yang mereka sendiri tidak mengerjakannya.
يأيهاالذين أمنوا لم تقولون مالاتفعلون (2) كبر مقتا عند الله أن تقولوا مالاتفعلون (3) (الصف)
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (Ass-Shaf 2-3)
Dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dan Imam Muslim dari Abu Zaid Usamah bin Zaid bin Haritsah r.a. disebutkan:
يؤتى يوم القيامة بالرجل فيلقى فى النار فتندلق أقتاب بطنه فيدور بها كما يدور الحمار فى الرجا فيحتمع إليه أهل النار فيقولون : يا فلان مالك ألم تكن تامرون بالمعروف وتنهى عن المنكر؟ فيقول: بلى ، كنت أمر بالمعروف ولاأتيه ، وأنهى عن المنكر وأتيه. متفق عليه.
Artinya: Bahwa dihari kiamat nanti ada seorang dicampakkan kedalam neraka. Kemudian semua isi perut orang tersebut keluar dan diputar-putar kebingungan. Penghuni neraka lalu mengerubungi orang tersebut dan bertanya: Hai fulan mengapa engkau disini dengan keadaan seperti ini? Bukankah engkau dulu aktif dalam amar ma’ruf nahi munkar. Orang tersebut menjawab: Benar, aku dulu aktif menganjurkan kebaikan tetapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya aktif mencegah kemunkaran, tetapi saya sendiri mengerjakan kemunkaran itu. (H.R. Bukhori Muslim). 2
Dari ayat dan hadits diatas sangatlah jelas bahwa tingkah laku seseorang itu lebih berkesan daripada ucapannya, dan memang tabiat manusia pada umumnya itu lebih mudah tertarik dan meniruperbuatan seseorang dari pada mengikuti ucapannya.
Referensi:
1. Abi Ja’far Muhammad bin jarir At-Tobari Jami’ul Bayan An Ta’wili Ayil Qur’an Al-Ma’ruf Tafsir At-Tobari, Daru Ihyaitturots Al-Arabi Bairut Libanon.
2. Abu Hamid Al-Ghozali Bidayatul Hidayah Tuntunan Mencapai Hidayah Ilahi hal 25. Penerbit Al-Hidayah Surabaya Indonesia.

Share
Posted in: Posted on: Senin, 07 Februari 2011

0 komentar:

Blog Archive

Labels

Profil

Foto saya
Alumni PP. Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran Malang, dan Sekarang menjadi Mahasiswa Ibnu Sina Kepanjen, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Copyright © 2014 MUKARROM. Alumni PP. Al-Khoirot Malang | Konsultasi Syariah Islam FB-Q Facebook
Blog Q. Proudly Powered by Blogger.