Allah swt berfirman dalam surat Al-Baqoroh ayat 30: Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang khalifah dimuka bumi”. Mereka berkata: “mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau?” Tuhan berfirman:”sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dan surat Shod ayat 26: Hai Daud, sesengguhnya kami menjadikan kamu khalifah(penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat adzab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
Dan surat At-Taubah ayat 122. Tidak sepatutnya bagi orang-orang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dn untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kemabli kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Tiga surat diatas tersebut jelas, bahwa dalam tatanan masyarakat pasti ada orang-orang besar yang memimpinnya (khalifah).
Sebelum menjadi seseorang pemimpin, ada beberapa langkah untuk menjadi pemimpin yang baik. langkah pertama yang harus dimiliki oleh seseorang calon pemimpin ialah: berkarakter yang baik kepada dirinya sendiri, karena seseorang pemimpin apabila dirinya belum mempunyai karakter yang baik pasti akan kesulitan (tidak akan berhasil) untuk memimpin orang lain, karena seseorang yang akan dipimpin pasti akan meneropong dahulu pemimpinnya tersebut, apakaah pemimpin tersebut baik, atau tidak. Kita sering jumpai, banyak orang yang pandai dan berilmu banyak, akan tetapi mereka dikucilkan (tidak jadi pemimpin), itu dikarenakan faktor karakter yang kurang memuaskan hati masyarakat, dan juga sebaliknya, tidak jarang kita jumpai orang yang ilmunya pas-pasan (tidak begitu banyak ilmunya) akan tetapi ia bisa memimpin masyarakat, itu juga dikarenakan faktor karakter si pemimpin tersebut bisa memuaskan masyarakatnya.
Langkah yang kedua yang harus dilakukan oleh seseorang calon pemimpin ialah menularkan karakter yang baik tersebut kepada orang lain, mulai dari ditularkan kepada keluarga terdekat, dan apabila keluarga terdekat sudah dapat ditulari, baru ditularkan kepada masyarakat sekitar, karena masyarakat yang dipimpin apabila tidak menemukan kejelekan kepada sang pemimpin, pasti orang yang dipimpin akan menerepong kejelekan karakter keluarganya. Apabila dua sifat di atas tersebut sudah dapat dilaksanakan dengan baik, maka seseorang pemimpin harus mempunyai sekurang-kurangnya lima sifat.
Pertama adalah: mempunyai sifat percaya diri (PD), seseorang pemimpin yang takut untuk mengajak orang lain, pasti ajakannya (da’wahnya) tidak akan berhasil, karena rendah diri (minder) takut akan mengajak orang lain.
Kedua adalah harus mempunyai sifat jujur dan amanah, karena reputasi yang paling penting dan yang sangat berharga adalah sifat kejujuran. Memang dua sifat ini tidak ada hubungannya dengan PD, akan tetapi, walaupun sudah mempunyai sifat PD, kalau dua sifat ini tidak dimiliki seorang pemimpin, maka juga sangat sulit untuk bisa mengajak orang, karena orang yang diajaknya pasti masih akan meneliti kedua karekter ini.
Ketiga adalah: harus memiliki sifat inisiatif (ide untuk menggerakkan), seseorang pemimpin, harus mempunyai ide yang lebih baik atau lebih cerdik dari yang dipimpin, karena seseorang yang dipimpin apabila mendapat banyak masukan dari yang memimpin pasti, akan merasa senang, karena masyarakat tentu jauh lebih sedikit idenya, oleh karena itu pemimpinlah yang dituntut lebih banyak ide.
Keempat yang harus dimiliki seseorang pemimpin ialah: sifat kepedulian, dikarnakan apabila sifat yang keempat ini tidak dimiliki oleh seseorang pemimpin, maka sifat inisiatif tidak akan dimiliki oleh seseorang, karena itu sifat nomor empat ini adalah sifat yang tidak kalah pentingnya dibanding dengan sifat ketiga. Meskipun punya sifat inisiatif yang tinggi apabila sifat yang keempat ini tidak dimiliki maka sifat inisiatif itu tidak akan ditularkan kepada yang dipimpin. Yang kelima dan merupakan langkah yang terakhir yang harus dimiliki seseorang pemimpin ialah: harus bersifat tanggung jawab, atas apa yang ia lakukan. Setiap pemimpin, tidak lepas dari tantangan seseorang yang dipimpin, kita bisa ambil contoh dari Nabi-Nabi yang terdahulu, yang mana mereka dicaci dan dimaki oleh kaumnya, akan tetapi mereka masih tetap sabar dan tabah dengan tantangannya demi untuk menjalanka perintah, maka sudah pasti apabila kita dalam berda’wah ada yang tidak suka dan ada yang memusuhi.
Dari kelima langkah di atas mungkin sedikit lebih memudahkan seseorang untuk menjadi pemimpin, dan tidak hanya lima langkah di atas saja, yang perlu dimiliki calon pemimpin, apabila masih perlu untuk menambah langkah-langkah yang lebih ideal maka lakukanlah langkah tersebut, seorang pemimpin tidak akan kehabisan ide untuk menjadi pemimin yang baik.
Marilah kita tanamkan semua sifat di atas demi membangun agama islam menjadi semakin baik.
0 komentar: