![]() |
KHM. BASORI ALWI PENGASUH PESANTREN ILMU QUR'AN (PIQ) SINGOSARI MALANG |
Pada setiap hari selasa, di Pondok Pesantren Al-Khoirot ada Kegiatan Tartil Al-Qur’an untuk para muallim Al-Khoirot yang dibimbing Oleh Gus Lutfi, salah satu Santri KH. Basori Alwi Singosari. Dalam setiap hari selasa ini di bagi menjadi dua grup, pertama grup A dan grub B, grup A adalah grup yang lebih senior, dari dua grup di atas, selasa pertama kegiatan tartil untuk grup A dan selasa kedua untuk grup B, dan seterusnya secara bergantian.
Sekedar diketahui, sampai hari ini, para muallim pondok Sidogiri datang setiap minggu ke Singosari untuk belajar tartil ke PIQ, tempat pondoknya Gus Lutfi. Itu artinya, Santri Al-Khoirot lebih beruntung karena guru PIQ yang datang ke Al-Khoirot. Bukan Santri Al-Khoirot yang perlu datang ke PIQ Singosari.
Metode yang diajarkan oleh Gus Lutfi dalam mengajarkan tartil sangatlah bagus, metode yang diajarkannya ialah sistem Muroja’ah (mengulang ulang pelajaran yang sudah pernah dipelajari) metode inilah yang menurutnya metode pengajaran Malaikat Jibril Kepada Nabi Muhammad SAW, atau disebut juga dengan metode “JIBRIL” Bukan hanya karena pengajarannya Gus Lutfi yang bagus yang membuat pengejarannya sangat di senangi, tapi ada satu hal yang membuat metodenya sangat cocok dengan Santri Al-Khoirot, yaitu beliau orangnya murah senyum dan tidak otoriter dalam mengajarkan tartil.
Tujuan diadakan belajar tartil bersama Gus Lutfi adalah untuk memperbaiki kualitas ngaji tartil santri Al-Khoirot secara keseluruhan, sehingga setelah para muallim Al-Khoirot telah belajar tartil dari Gus Lutfi, diharapkan para muallim dapat menularkan ilmu yang di dapatnya kepada anak didiknya (Santri yang lebih Junior). Belajar tartil kepada Gus Lutfi sudah dapat hasil yang baik kepada mayoritas Santri Al-Khoirot, hal ini terbukti dengan bagusnya bacaan Al-Qur’an yang dibaca oleh para santri.
Menularkan ilmu yang di dapat dari Gus Lutfi menurut saya tidaklah sulit, karena metode yang dibawa oleh Gus Lutfi sangat mudah untuk di praktikkan. Ada satu hal yang saya pesan untuk para muallim Al-Khoirot, yaitu Tirulah gaya pengajarannya Gus Lutfi dan murahlah senyum sama seperti yang telah dilakukan oleh Gus Lutfi, insya Allah tidak akan ada kendala dalam mengajarkan sistem tartil.
0 komentar: