Senin, 09 Mei 2011

ISTIQOMAH

Mukarrom  /  at  23.49  /  No comments






عن أبي عمرو وقيل : أبي عمرة سفيان بن عبدالله الثقفي رضي الله عنه – قال : يا رسول الله , قل لي في الإسلام قولاً لا أسأل عنه أحداً غيرك, قال " قل آمنت بالله ثم استقم " رواه مسلم

Artinya: Dari Abu ‘Amrah Sufyan bin ‘Abdullah radhiyallahu anhu, ia berkata : " Aku telah berkata : ‘Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam, suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seorang pun kecuali kepadamu’. Bersabdalah Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Katakanlah : Aku telah beriman kepada Allah, kemudian beristiqamalah kamu’ “. (HR. Muslim)
Istiqamah adalah sifat yang dapat menyempurnakan kepribadian seseorang dan tidak adanya sifat ini rusaklah kepribadian seseorang. [1]

Abul Qasim Al Qusyairi berkata : “Istiqamah adalah satu tingkatan yang menjadi penyempurna dan pelengkap semua urusan. Dengan istiqamah, segala kebaikan dengan semua aturannya dapat diwujudkan. Orang yang tidak istiqamah di dalam melakukan usahanya, pasti sia-sia dan gagal”. Ia berkata pula : “Ada yang berpendapat bahwa istiqamah itu hanyalah bisa dijalankan oleh orang-orang besar, karena istiqamah adalah menyimpang dari kebiasaan, menyalahi adat dan kebiasaan sehari-hari, teguh di hadapan Allah dengan kesungguhan dan kejujuran. Oleh karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : ‘Istiqamahlah kamu sekalian, maka kamu akan selalu diperhitungkan orang’. Istiqamah adalah sifat yang sangat berat dilaksanakan oleh seseorang, tidak semua orang yang mampu menghadapinya, bahkan Nabi Muhammad Saw pun sangat merasa sangat berat ketika ayat yang berhubungan dengan Istiqomah turun, ketika Allah menurunkan ayat tentang Istiqomah di Surat Hud : 112, Menurut Ibnu ‘Abbas, tidak satu pun ayat Al Qur’an yang turun kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang dirasakan lebih berat dari ayat ini. Oleh karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda : “Aku menjadi beruban karena turunnya Surat Hud dan sejenisnya”. Dari beberapa hadits di atas bisa diambil pengertian, bahwa:
1. Istiqomah adalah sifat yang sangat berat untuk dilaksanakan
2. dengan Istiqomah seseorang bisa menjadi mulya, baik disisi allah atau di mata orang lain, mulya di mata manusia disini, bukan berarti kita gila dengan penghormatan seseorang, tapi dengan kemulyaan di mata orang, bisa menjadi penyebab bagi kita untuk bisa menyampaikan dakwah dan memberikan manfaat yang lebih banyak bagi orang lain, seperti yang di sabdakan Nabi: “Sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak memberi manfaat. Mudah-mudahan kita dapat melaksakannya. Amiin





[1]. Al Washiti, dalam sebuah tulisannya.

Share
Posted in: Posted on: Senin, 09 Mei 2011

0 komentar:

Labels

Profil

Foto saya
Alumni PP. Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran Malang, dan Sekarang menjadi Mahasiswa Ibnu Sina Kepanjen, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Copyright © 2014 MUKARROM. Alumni PP. Al-Khoirot Malang | Konsultasi Syariah Islam FB-Q Facebook
Blog Q. Proudly Powered by Blogger.