Jumat, 25 Januari 2019

Keistimewaan bahasa Arab

Mukarrom  /  at  02.09  /  No comments





Bahasa Arab adalah sebuah bahasa sematik yang muncul dari daerah yang sekarang wilayah Arab Saudi. Bahasa arab adalah bahasa yang terbesar dari segi penutur dalam keluarga bahasa semitik. Bahasa arab berkerabat dekat dengan bahasa Ibrani dan Aram. Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada  kebanyakan bahasa Eropa. Semasa abad pertengahan, bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematika, dan filsafat, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kata dari bahasa Arab.
Bahasa Arab adalah bahasa yang mulia dan istimewa. Bahasa Arab telah dipilih Allah SWT sebagai bahasa kitabnya, seperti yang telah difirmankan oleh Allah SWT: “Sesungguhnya kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kalian memahaminya”[1]


Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas “ yang demikian itu (bahwasannya Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas dan maknanya lebih mengena dan lebih cocok untuk jiwa manusia.[2] Oleh karena itu kitab yang paling mulia (Al-Qur’an) diturunkan kepada rasul yang paling mulia (Rasulullah saw) dengan bahasa termulia (bahasa Arab) melalui perantara malaikat paling mulia (Malaikat Jibril) ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia (tanah Arab) serta awal turunnya pun pada bulan paling mulia (bulan Ramdhan) sehingga Al-Qur’an sempurna dari segala sisi.

Bahasa Arab memang sebuah bahasa yang istimewa, sehingga Allah berkenan berbicara kepada umat manusia dengan bahasa Arab lewat Al-Qur’an. Padahal Al-Qur’an bukan hanya ditunjukkan kepada bangsa Arab saja, melainkan untuk seluruh umat manusia sepanjang zama.
Allah bukan tidak tahu bahwa manusia mempunyai ribuah jenis bahasa yang berbeda. Namun Allah telah menetapkan bahwa ada satu bahasa yang digunakannya untuk memberi petunjuk buat milyarab manusia, yaitu bahasa Arab. Sebelum nabi Muhammad SAW diutus, Allah berebicara kepada umat manusia dengan menggunakan bahasa masing-masing. Sebagai mana firmannya: “Kami tidak mengutus seorang Rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang ia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki. Dan dialah Tuhan yang maha kuasa dan maha bijaksana”[3]

Khusus untuk nabi yang terakhir (nabi terakhir itu benar-benar nabi yang diutus untuk terakhir kalinya. Artinya tidak akan ada nabi lagi meski hari kiamat masih jauh), Allah swt telah menetapkan kebijakan sendiri, yaitu memilih satu bahasa yaitu bahasa Arab sebagai bahasanya.
Allah SWT juga telah menetapkan bahwa cara manusia berkomunikasi dengan-Nua lewat ibadah Shalat dengan menggunakan bahasa Arab. Shalat tidak sah ketika tidak menggunakan bahasa Arab, dan sengaja Allah menetapkan bahwa Shalat kepada-Nya hanya boleh menggunakan bahasa Arab saja.

Ketika agama islam disyiarkan keseluruh penjuru dunia, para sahabat, tabi’in dan generasi selanjutnya juga konsekuen menggunakan bahasa Arab. Bahkan kitab-kitab yang ditulis para ulama’ diseluruh penjuru dunia tetap menggunakan bahasa Arab. Meskipun ulama’ itu bukan keturunan Arab dan tidak lahir dinegeri Arab. Namun bahasa Arab telah dijadikan bahasa yang menyatukan dunia Islam. Sehingga bahasa yang digunakan oleh umat Islam pun juga bahasa Arab.
Imam Syafi’i  rahimahullah  berkata:
فَعَلَي كُلِّ مُسْلِمٍ اَنْ يَتَعَلَّمَ مِنْ لِسَانِ الْعَرَبِ مَا بَلَغَهُ جُهْدَهُ يَشْهَد ُاَنْ لا إله الا الله وانَّ محمدا عبدُه ورسُولُه وَيَتْلُوا بِه  كِتابَ الله
Maka wajib atas setiap muslim untuk mempelajari bahasa Arab  sekuat kemampuannya. Sehingga dia bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan dengannya bisa membaca kitabullah” [4]

Banyak motivasi baik dari hadits maupun perkataan ulama’ tentang pentingnya mempelajari bahasa Arab. Antatara lain:
تَعَلَّمُوا العربيةَ وعلِّمُوها الناسَ. حديث شريف
“Belajarlah bahasa Arab dan ajarkanlah pada Manusia” Hadits Syarif
أَحِبُّوا الْعَرَبَ لِثلَاثٍ: لأنِّي عَرَبِيٌّ والقرانُ عربي وكلامُ أهلِ الجنَّةِ في الجنَّةِ عربي
Cintailah bangsa Arab karena tiga hal: karena aku (nabi) orang Arab, Al-Qur’an berbahasa Arab, dan penghuni surga juga berbicara dengan bahasa Arab (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi)
Umar bin Khattab berkata:
تَعلموا العربيةَ  فإنها مِنْ دِيْنكُم
Pelajarilah Bahasa Arab, karena sesungguhnya bahasa Arab itu termasuk bagian dari agama kalian”
As-Suyuti rahimahullah menegaskan:
وَلا شَكَّ أنَّ عِلمَ اللغةِ مِنَ الدينِ لأنه مِنَ الفرُوْضِ الكِفَايَاِت وَبِهِ تُعْرَفُ مَعاني ألفاظِ القرأنِ والسُّنَّةِ
“ Tiada keraguan sedikitpun bahwa ilmu bahasa Arab termasuk bagian dari agama Islam, karena mempelajarinya termasuk fardu kifayah, dan dengannya dapat diketahui makna lafadz-lafadz Al-Qur’an dan As-Sunnah”[5]

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang mulia dan istimewa, kita tidak akan bisa memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah  dengan pemahaman yang yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan  bekal bahasa Arab. Menyepel;ekan bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama serta jahil (bodoh) terhadap berbagai permaslahan agama.


[1]. QS. Yusuf : 2.
[2] لِأنَّ لُغَةَ الْعَرَبِ أَفَصحً اللغَاتِ وَأبْيَنُهَا وَأَوْسَعُهَا َوأَكْثَرُهَا تَأْدِيَةً للمَعَانِي  التِي تُقَوِّمُ بِالنُّفُوْسِ
[3]  QS. Ibrahim: 4
[4]. Ar-Risalah, 1/48
[5]. Al-Muzhir, hal. 302

Share
Posted in: Posted on: Jumat, 25 Januari 2019

0 komentar:

Labels

Profil

Foto saya
Alumni PP. Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran Malang, dan Sekarang menjadi Mahasiswa Ibnu Sina Kepanjen, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Copyright © 2014 MUKARROM. Alumni PP. Al-Khoirot Malang | Konsultasi Syariah Islam FB-Q Facebook
Blog Q. Proudly Powered by Blogger.