Selasa, 15 Mei 2012

Tolak Irshad Manji

Mukarrom  /  at  08.35  /  No comments


Baru-baru ini ada seseorang perempuan asal Kanada yang datang ke Indonesia untuk diskusi bedah buku. Di Jakarta, diskusi bedah bukunya yang dibubarkan FPI dan FBR sedangkan  di UGM Jogja dibubarkan massa HTI, Perempuan itu bernama Irshad Manji.
Irshad Manji dilahirkan di Uganda pada 1968. Ayahnya adalah seorang India Gujarat, dan ibunya berasal dari Mesir. Keluarganya pindah ke Kanada ketika dia berusia empat tahun, sebagai akibat dari pengusiran Idi Amin, diktator yang berkuasa saat itu. Dia dan keluarganya menetap di dekat Vancouver pada 1972. Dia dididik di sekolah sekuler dan sebuah sekolah agama Islam.


Ia  adalah seorang perempuan muslim liberal feminis dan secara terbuka mengaku sebagai lesbian. Dia mendukung dibolehkannya perkawinan sesama jenis (lesbian atau gay/homosex).

Menurut almarhum KH. Zainuddin MZ, negara Indonesia adalah negara dengan pasar bebas tentang suatu ajaran, semua aliran yang berada di Indonesia, semuanya pasti ada pengikutnya, baik itu ajaran yang lurus maupun ajaran sesat tak terkecuali Irshad Manji. Bagaimana kita menyikapi seseorang seperti Irshad Manji? Kita tidak boleh mudah terpancing emosi dengan seseorang seperti Irshad Manji, karena seseorang seperti ini bagaikan api, jadi kalu kita hadapi dengan api, maka akan semakin besar kobaran api yang menyala. 

Dengan cara FPI atau FBR dan HTI yang membubarkan diskusi bedah buku milik Irshad Manji tersebut saya setuju, apabila dari pihak pemerintah tidak melarangnya, memang cara pembubaran oleh sebuah sebagian ormas ini terbilang keras, tapi tidak semuanya kekerasan itu tidak baik, dan sebagai seorang santri memang tidak perlu ikut-ikutan dengan cara sebagian ormas ini, biarlah mereka saja yang turun tangan ke lapangan sendiri, kita hanya bantu do’a saja mereka supaya dapat membantu negara kita terhindar dari suasana yang tidak nyaman. Cara sebagian ormas ini terkadang dapat menggugah hati pemerintah, sehingga pemerintah mau bertindak dalam menegakkan kemunkaran.  

Cara ideal untuk menyikapi seperti ini adalah, kita tetap harus dingin menghadapi situasi seperti ini. Artinya kita tidak perlu anarkis.

Share
Posted in: Posted on: Selasa, 15 Mei 2012

0 komentar:

Labels

Profil

Foto saya
Alumni PP. Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran Malang, dan Sekarang menjadi Mahasiswa Ibnu Sina Kepanjen, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Copyright © 2014 MUKARROM. Alumni PP. Al-Khoirot Malang | Konsultasi Syariah Islam FB-Q Facebook
Blog Q. Proudly Powered by Blogger.