Minggu-minggu kemarin masyarakat Indonesia diramaikan dengan rencana kenaikan BBM, tapi Alhamdulillah pada akhirnya BBM di Indonesia batal dinaikan, sehingga masyarakat Indonesia masih bisa bernafas lega dan tidak jadi menderita dengan keputusan ini. Batalnya kenaikan BBM ini tak lepas dari peran Mahasiswa yang terus mendemonstrasi besar-besaran pemerintah supaya tidak menaikan BBM.
Dari balik bangku perkuliahan, para mahasiswa tidak hanya terlahir sebagai insan yang cerdas secara intelektual, tapi juga insan yang peka dan kritis terhadap aneka masalah di sekitarnya. Kedekatan mahasiswa dengan masyarakat, menjadi pendorong yang membuat para mahasiswa akan langsung bereaksi ketika terjadi hal yang dirasa tidak sesuai dalam kehidupan sosial masyarakat.
Masih santer terdengar, “suara mahasiswa adalah suara masyarakat”. Para mahasiswa menjadi pihak yang patut diperhitungkan aspirasinya. Melalui salah satu cara, demonstrasi, mahasiswa mengungkapkan kritik sosial mereka. Saya pribadi tidak setuju dengan rencana kenaikan BBM kemarin, dan sangat mendukung kepada para Mahasiswa yang berperan besar dengan dibatalkannya kenaikan BBM. Meskipun saya secara pribadi sangat mendukung dengan demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah Mahasiswa, tapi saya kurang setuju apabila santri ikut-ikutan demontrasi yang dilakukan oleh sejumlah Mahasiswa, karena yang terjadi saat ini adalah mahasiswa-lah yang menjadi suara rakyat, bukan santri.
0 komentar: